Benih adalah suatu mukjizat kehidupan karena benih memiliki suatu kekuatan misteri, keberuntungan, dan kepercayaan yang meski nilainya hanya sepeser namun tak mampu diciptakan oleh manusia. Ketika berurusan dengan benih, terutama ketika memanen, membersihkan, mengolah, menyimpan dan mentransportasikan, penting sekali untuk selalu diingat, bahwa didalam benih terdapat tanaman mini dorman yang menunggu kesempatan untuk dapat melangsungkan pertumbuhannya.
Beberapa jenis benih memiliki struktur tambahan, seperti gulma, braktea, spina, dan rambut yang membantu melindungi benih dari pelukaan burung atau tikus. Posisi embrio dalam benih dan sifat kulit pelindungnya merupakan pelengkap penting dari semua benih yang sering terkena kekerasan berbagai proses mekanis dan penanganan pada saat panen hingga masa tanam.
Dari keterangan diatas, benih dapat kita perbanyak dengan melakukan teknologi benih. Teknologi benih adalah produksi benih dalam rangka pengadaan benih yang terwujud dengan praktek-praktek dalam jangkauan penyelamatan benih sejak dipungut, dikelola, dipelihara sampai benih-benih tersebut ditanam kembali sesuai dengan cara-cara yang semestinya dengan mengingat unsur-unsur musim yang mendorong pertumbuhannya. Atau dengan kata lain teknologi benih itu merupakan serangkaian perlakuan-perlakuan untuk meningkatkan sifat genetika dan fisik benih. Adapun perlakuan-perlakuan meliputi jangkauan hal-hal sebagai berikut :
§ Pengembangan varietas
§ Evaluasi dan pelepasan benih
§ Usaha produksi benih
§ Pemungutan hasil
§ Pengeringan benih dalam arti pengaturan kadar airnya§ Pengolahan benih (Seeds processing) yang meliputi pembersihannya (Cleaning),
penggolongan (Grading) serta usaha-usaha pemeliharaannya (chemis, fisik, mekanis) agar tercegah dari segala bentuk hama, penyakit, mempertahankan kualitas, mempertahankan daya tumbuhnya.
§ Pengujian kualitas
§ Penyimpanan dan pengemasan
§ Sertifikasi benih
§ Perlindungan (hukum, undang-undang, dan peraturan)
§ Distribusi benih (pemasarannya)
Dalam usaha mengembangkan tanaman semusim, benih tanamannya ada yang langsung dapat ditanam pada lahan-lahan pertanian yang telah disediakan, seperti halnya benih, tanaman jagung, kacang-kacangan dan lain sebagainya. Pada waktu benih belum mudah didapatkan seperti sekarang, ada tiga kelaziman petani dalam memperoleh benih tanaman yang hendak dikembangkannya. Terutama bagi mereka yang yang tinggal di daerah-daerah yang cukup jauh dari perkotaan, serta aktivitas Dinas Pertanian melalui PPL-PPL-nya belum seaktif sekarang. Cara petani memperoleh benih tanaman adalah sebagai berikut :
1. Melakukan sistem barter antara seorang petani yang perlu benih dengan petani lain yang memiliki tanaman-tanaman jenis baik.
2. Melakukan pembenihan sendiri dengan cara memilih biji-bijian dari tanamannya yang mempunyai nilai tumbuh dan berbuah dengan baik.
3. Pada waktu itu benih tanaman dapat pula dibeli pasar, toko atau kios tertentu yang memang menjual benih tanaman dan obat-obatan pemberantas hama dan penyakit tanaman. Macamnya tidak banyak dan mutunya pun tidak begitu terjamin, hal ini karena waktu itu pedagang belum mementingkan mutu benih melainkan sejumlah heuntungan yang bakal diperolehnya, sehingga tidak jarang terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengakibatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi menurun.